Tutur Sang Mentari #10
*tutur sang mentari padaku pagi ini…
Kalau kamu ingin seseorang melakukan sesuatu, tinggal meminta dengan baik.
Kalau orang tersebut tidak mau melakukan apa yang kamu minta, dan kamu merasa marah, sebal atau tersinggung berarti kamu perlu menengok ke dalam dirimu sendiri.
Kamu menginginkan sesuatu yang dalam imajinasimu adalah berbeda dengan kenyataan.
Kamu menganggap apa yang diimajinasikan dalam pikiranmu adalah lebih baik daripada kenyataan.
Padahal kenyataan adalah yang nyata2nya ada.
Perasaan marah, sedih, tersinggung, sebal sebenarnya bukan terjadi karena orang itu tidak melakukan apa yang kamu minta.
Tetapi adalah sangking percayanya dirimu terhadap pikiranmu, terhadap imajinasimu.
Sangking ber-iman-nya kamu terhadap pikiran dan bayanganmu sendiri, sehingga kamu masuk neraka emosional (sedih, marah, kecewa, sebal, tersinggung, dsb).
Kalau kamu beriman pada Tuhan, maka kamu tidak akan masuk ke dalam neraka emosional.
Kamu akan yakin bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik, selalu menciptakan yang terbaik, selalu membuat keadaan yang paling bermanfaat bagi semuanya untuk kapanpun.
Realitas akan memberikan sesuatu yang jauh lebih berharga dan bermanfaat daripada imajinasi/pikiran yang paling indah sekalipun.
Kemudian muncul pikiran…
“Kalau gitu tidak akan ada perubahan dong?”
Benarkah? Benarkah tidak akan ada perubahan jika kita berpegang pada realitas?
Dalam pengalaman saya perubahan pasti akan terjadi, tetapi apakah kita akan menyertakan emosi negatif di dalam prosesnya atau tidak merupakan pilihan kita.
…
No comments