From Car Accident to Taichi Master – Shifu Jimmy Wong
Hari ini rekan-rekan Taichi Bandung kedatangan tamu jauh.
Beliau adalah Shifu Jimmy Wong dari Wu Hao Taiji yang sasananya ada di Dallas, Texas USA.
Kebetulan beliau kemarin ke Malaysia, sehingga menyempatkan diri untuk datang ke Bandung.
Setelah bertemu dengan komunitas Taichi di Pajajaran, beliau mendemokan Wu Style di lapangan tegalega di Bandung.
Selesai dari lapangan Tegalega, Group Taichi Flying Wheel mengadakan Tuishou bersama di Ged. Mekar Sari Mandiri, Mohammad Toha.
Sebelum mulai latihan Tuishou saya menanyakan kenapa beliau bisa mempelajari aliran Wu.
Ternyata sebelumnya beliau belajar Kungfu Shaolin Utara dan membuka perguruan di Amerika.
Kemudian tahun 1983, ketika Michael Jackson datang ke Dallas, Texas kondisi lalu lintas sangat ramai dan banyak orang minum-minum.
Bahkan sangking ramainya Michael Jackson tidak bisa masuk ke stadion lewat cara biasa, tetapi harus menggunakan helikopter dan masuk lewat atap stadion yang terbuka.
Pada saat itulah Shifu Jimmy mengalami kecelakaan mobil.
Dadanya menghantam setir sehingga setirnya hancur.
Anehnya tulang rusuknya tidak apa2.
Namun setelah kecelakaan itu, dadanya sering sakit ketika minum dan beraktifitas.
Oleh karena itu partnernya nya yang sama-sama membuka perguruan kungfu menyarankan untuk berlatih Taichi.
Setelah satu minggu berlatih Taichi, dadanya tidak sakit lagi.
Mulai saat itu Shifu Jimmy meninggalkan latihan Kungfu Northern Shaolin (hard style) dan mulai berlatih soft style Taichi (umur 29 tahun).
Beliau pertama kali belajar Taichi aliran Yang.
Kemudian saat belajar akupunktur di Beijing, beliau bertemu dengan guru Taichi aliran Wu dan mulai berlatih aliran Wu.
Latihan Tuishou tadi pagi dimulai dengan penjelasan menggunakan bahasa Mandarin, campur dengan Inggris.
Kemudian dimulai dengan sesi tanya jawab.
Selanjutnya satu persatu yang ingin mencoba bermain Tuishou dipersilahkan tempel tangan dengan Shifu Jimmy.
Pada saat itu saya sempat beberapa kali mencoba dengan beliau.
Yang saya rasakan, tangannya soft dan sulit dirasakan Yin dan Yang nya.
Pelajaran yang saya dapat:
– Saya melihat ketika gerakan pembuka, tangan dan kaki bergerak secara bersamaan.
– Gerakannya kecil dan tangan seperti selalu memegang/sesuatu
– Tidak banyak gerakan tangan, tetapi justru gerakan yang berasal dari pinggang dan tangan mengikuti.
– Gerakan tangan tidak melebihi batas kaki/lutut
– Jangan sampai terjadi gerakan sendi yang terputus (penyakit kebiasaan saya nih, hehe…)
– Jangan mendorong dengan punggung tangan, gunakan jari sebagai bridging untuk telapak tangan
Beruntung saya ada jodoh bertemu dengan beliau hari ini. Walaupun beliau dengan rendah hati berkata bahwa “I’m lucky can meet you guys today. I met with Lisda in USA and she knew I’m in Malaysia and invite me here. So I’m very lucky to meet you guys.”
Pada sesi terakhir, ada beberapa kata-kata yang saya ingat:
Why do you learn Taichi? You learn Taichi not because you want to become the strongest and able to defeat other person.
You learn Taichi because you want to learn what’s wrong with your mind, what’s wrong with your body and how to become a better person.
Ini adalah salah satu alasan kenapa saya suka belajar Taichi.
Taichi mengajarkan saya tentang kehidupan.
Mungkin kata-kata di atas, bisa juga diperluas.
Profesi, hobby, usaha, aktifitas yang kita lakukan dalam kehidupan bukanlah alat untuk mencapai “sesuatu”.
Karena toh “sesuatu” itu tidak akan pernah kekal kita miliki.
Tetapi itu adalah sarana pembelajaran untuk mengetahui lebih dalam tentang pikiran kita, tubuh kita dan terutama menjadi orang yang lebih baik.
Kata-kata yang lain adalah:
It will take a life time to learn Taichi, perhaps 10 life time
An art that will take a life time to be learned…hmm….I don’t mind 😉
3 Comments. Leave new
Permisi saya mau tanya buat ikut latihan taichi di bdg lokasi persisnya dimana ya? Latihan hari apa dan jam berapa? Terima kasih sebelumnya 🙂
Bisa dilihat di sini http://awanrimbawan.com/peta-taiji/
Mohon info untuk tempat latihan tai chi di Cimahi tepatnya dimana ya?