Menengoklah Ke Dalam

February 01, 2015
Awan Rimbawan

Aku menemukan sebuah surat di depan pintu rumahku.

Surat itu dikirim entah oleh siapa.

Aneh, pikirku… jarang sekali aku menemukan orang yang mengirim surat.

Biasanya semua serba email.

Aku juga tidak tahu surat itu ditujukan buat siapa.

Penasaran, aku buka surat itu:

Anna, semoga engkau baik2 saja di Bandung.

Ayah ingin kamu tahu bahwa Ayah pun baik2 saja di sini.

Ayah menulis surat ini sambil duduk di Grand-Place, Brussels

Dekat toko coklat favoritmu.

Anna, ketika sesuatu terjadi dalam hidupmu maka batinmu akan bereaksi.

Reaksi itu bisa berupa senang, rindu, bangga, tersanjung, marah, benci, iri, cemburu, keinginan dll.

Kemudian kamu punya tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

Kamu punya keinginan2.

Selalu ingatlah bahwa apa yang ada diluar itu adalah ilusi.

Kenapa ilusi? karena sesuatu itu akan hilang.

Kamu ingin suami yang ganteng, nanti pun dia akan jadi tua dan jelek.

Kamu ingin kekayaan, nantipun kekayaan itu akan hilang.

Semuanya itu bersifat fana.

Yang lebih penting adalah menengok ke dalam ketika batinmu bereaksi terhadap sesuatu.

Melihat…kenapa…dan ada apa…

Pada saat itu kamu akan mengerti, bahwa semua yang ada di luar itu.

Semua yang membuat batinmu bereaksi dengan rasa senang, gembira, bahagia, tersanjung, bangga, marah, sedih, cemburu, iri, bete dan lain2… itu adalah cermin untuk melihat ke dalam…

Itulah yang disebut oleh K, bahwa the understanding of what you actually are is far more important than the pursuit of who you should be…

Anna, semoga engkau mengerti dari ayahmu yang mencintaimu…

 

 

No comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *