Kondisi di level survival dan pengumuman rekruitasi div membership tda bdg

November 01, 2017
Awan Rimbawan

Assalamualaikum para suhu dan rekan2 seperdjoeangan…

Ada banyak sekali pencerahan yang saya dapat di sesi Mastermind Divisi Epik kemarin, untuk kesempatan kali ini mohon izin untuk mensharingkannya…

Salah satunya adalah tentang kondisi bisnis yang ada di “survival mode”

Dalam kondisi survival, naluri bertahan kita akan mencoba sebanyak mungkin… mencari peluang-peluang baru… bertemu dan berkolaborasi dengan orang-orang baru dll… namun ketika ada hal-hal yang kemudian mulai membuahkan hasil, maka tantangannya bukanlah lagi mencari peluang baru… but learn to say no…

Sama seperti ketika sebelum menikah, cari prospek sebanyak2nya. Tetapi setelah menikah, say no to others. 😀

Bisnis pun seperti itu, ada kondisi2 di mana kita harus say no untuk peluang yang datang. Pakai kaca mata kuda dan belajar untuk fokus. Karena peluang itu tak terbatas adanya, namun waktu dan resource kitalah yang terbatas.

Kalau tidak belajar buat say no, maka resikonya adalah tidak ada yang beres pada akhirnya. Seperti kata mendiang Bruce Lee…

Bahkan ketika sudah bisa fokus di satu bidang bisnis, di situ muncul godaannya lagi. Salah satu godaannya adalah… apakah mau bermain menjadi produsen, ataukah mau bermain sebagai marketing…

Ketika semua peluang di ambil semisal bermain menjadi marketing, produsen, menyasar produk dengan segmen atas, bawah, bahkan menyasar pasar rebranding… yang terjadi kemudian adalah resourcenya terbagi2 ke dalam semua lini tersebut.

Kuncinya adalah mengetahui, apa DNA bisnis saya. Apakah saya ahli sebagai produsen, ataukah saya ahli sebagai marketing?

Kalau saya ahli sebagai produsen, senang ngulik, bisa bikin produk dengan hpp 5000 dan bisa jadi produk seharga 100rb, maka bisa jadi DNA bisnisnya adalah produsen.

Kalau begitu maka perbanyaklah partner marketing.

Bisa dengan model bisnis keagenan/reseller/dropshipper. Bisa juga dengan sistem franchise/business opportunity. Bisa juga dengan menjual secara white label dan brand dimiliki oleh orang lain.

Lalu beri insentif sebesar2nya pada partner marketing, pada agen/reseller, pada pembeli franchise…

Bahkan di bisnis model software yang umum di luar negri, pembagiannya 30% vendor(produsen) dan 70% marketer. Setiap bulan ada kontes dengan hadiah premium seperti macbookpro.

Loh kok marketernya dapet lebih banyak? kan saya yang bikin produk…

Memang… tapi produsen juga diuntungkan dengan nilai kali… semakin banyak marketer yang jualan produk itu maka keuntungannya bakal lebih besar, dengan effort yg lebih terfokus.

Karena akan lebih profitable dapet 30% dari 100 marketer, daripada dapet 100% tapi jualan sendiri.

Kalau saya tidak suka mendevelop produk, tp suka jualan berarti DNA bisnis saya mungkin ada di marketing. Maka perbanyak partner produksi. Cari produk yg berkualitas, jangan develop produk sendiri.

Untuk mengetahui apa DNA bisnis ada ilmunya. Dalam ilmu branding butuh satu bahasan khusus. Tetapi yang paling simple adalah bermusahabah, menanyakan kepada diri sendiri:
– apa pengalaman yang saya miliki ?
– apa keahlian yang saya miliki…?
– apa sih yang saya enjoy untuk saya lakukan…?

Bagaimana kalau merasa tidak punya keahlian/pengalaman?

Masa sih? mungkin belum teliti melihatnya… itulah perlunya muhasabah dan introspeksi diri… What I have done for over 20+ years / 30+ years…?

Hmm… bagaimana kalau saya masih merasa tidak punya kemampuan apa2 ?

Kalau begitu…saya akan mengucapkan congratulation…

Loh kok bisa?

Yes, because you’re like a blank sheet of paper…

Anda bisa memulai dari sekarang, kemudian menanyakan ingin ahli di bidang apa… Ingin enjoy melakukan apa…

You can start clean… to design the life that you want…

….

Ah begitu banyak mutiara yang saya dapat di Mastermind divisi Epik…

Di sana saya mendapatkan pencerahan2 dari coach yang omsetnya terancam milyaran perbulan, a bright young lady with passion in education dreaming to build the next big thing, ahli IT dengan pengalaman 8+ tahun, bahkan ada juga alkemis yang bisa menciptakan produk dengan hpp sangat kecil…

Sebenarnya… Divisi Epik saat ini membuka kesempatan untuk bergabung… 2 orang saja…
Orang yang merasa biasa2 saja, tetapi ingin berkembang menjadi luar biasa…bersama-sama…
Bukan untuk seorang superstar, tetapi untuk seseorang yang belajar bareng untuk menjadi bintang…
Orang yang percaya bahwa melayani dan berbagi adalah jalan untuk menjadi besar…
Orang yang bersedia memegang kunci, untuk bisa membuka gembok akses agar bisa belajar dengan para suhu2 yg ada di TDA

Divisi Epik kumpul seminggu sekali. Misal minggu ini Mastermind, maka minggu berikutnya meeting program2 untuk melayani member TDA. Begitu saja selang seling. Karena melayani komunitas dan membesarkan bisnis harus bisa dijalani secara berbarengan.

Sehingga nanti, 2 tahun dari sekarang… kita bisa sama2 menengok ke belakang dan melihat… seberapa besar kita telah berkembang selama bergabung dalam keluarga TDA ini…

Tertarik buat bergabung?
– syarat: registered member tda dan sudah install tda passport
– perkenalkan diri dan kondisi bisnis sekarang
– sebutkan alasan mengapa ingin bergabung ke divisi Epik dalam 300 kata
– cv
– bisa dikirimkan ke awan@21clouds.com

No comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *