Memperbaiki Diri Lewat Penyakit
Sudah berbulan-bulan kebiasaan tahajud tidak dilakukan.
Ada saja kelewatnya, padahal sudah disetelin beker. Bahkan dua handphone jadi beker tapi tetep ga bisa bangun. Bangun cuman matiin trus tidur lagi.
Bangun paginya kesel karena udah niat tapi kelewatan.
Tapi sudah seminggu ini kebiasaan tahajud itu bisa diaktifkan lagi.
Awalnya karena saya kena Bell’s Palsy, kaget aja tiba2 bangun kok muka miring sebelah.
Ternyata setelah browsing-browsing ada syaraf di belakang telinga yang terganggu.
Sempat dikira stroke, tetapi setelah periksa ke dokter ternyata bukan.
Dari situ Mama menyarankan untuk bangun dini hari, mandi air dingin dengan meniatkan semuanya untuk Allah kemudian dilanjutkan tahajud.
Alhamdulillah sekarang kebiasaannya bisa diaktifkan kembali, dan Bell’s Palsy pun berangsur-angsur hilang.
Sebenarnya ketika disarankan seperti itu otak saya mentrigger seribu alasan.
Pengennya ngomong: wah bell’s palsy itu ada kemungkinan karena dingin, jadi kalau mandi malem nanti takutnya tambah parah, dsb dsb…
Tapi kemudian saya pikir, terima saja dulu… dicoba dulu… baru liat hasilnya…
Mungkin juga Allah ngasih penyakit ini biar ada perbaikan dalam kebiasaanku 🙂
Pelajaran selanjutnya adalah klo punya keterbatasan, jangan dijadikan alasan. Misal: wah aku kan gampang sakit, jadinya aku ga bisa…
Atau wah aku dasarnya tubuhnya lemah, jadinya…
Justru hal itu bisa kita gunakan untuk memperbaiki diri.
Karena aku tahu sekarang kondisi tubuhku lemah, maka aku harus memperhatikan makan dan lebih disiplin olah raga.
Itu baru mindset yang bisa membantu diri berkembang 🙂
No comments