Sekar Askara Kinanti
Hallo friends, 16 April 2016 jam 12.50 telah datang seorang tamu dalam kehidupan kami.
Dia akan memanggil kami orang tua, dan kami akan memanggil dia anak.
Tamu ini akan tinggal bersama kami sampai saat yang ditentukan. Kami akan membantunya untk tumbuh berkembang mengalami kehidupan sebagai seorang manusia dan dia akan membantu kami untuk mengalami sebuah peran baru dalam panggung kehidupan. Sebuah peran dengan sudut pandang lain untuk memahami arti kefanaa-an dan keikhlasan dalam gerak garisNya.
Dia memperkenalkan diri dengan nama Sekar Askara Kinanti, bunga bercahaya yang dinanti-nanti. Penerang kegelapan, pencerah kehidupan.
Terima kasih kami haturkan kepada teman2 yang telah membantu memberikan informasi dan memanjatkan doa demi kelancaran kehadirannya. It takes a village to take care pregnant woman and raise a child.
Terima Kasih terutama untukMu atas kesempatan memainkan peran sebagai orang tua pada saat yang sempurna menurut garis takdirMu…
Bersamaan dengan kedatangannya, teriring sebuah puisi dari Gibran untuk kami:
Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu
Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Karena mereka memiliki pikiran mereka sendiri
Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh tapi bukan jiwa mereka,
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi
Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu
No comments