Klinik Yang Kehilangan IG nya
Klinik itu tampak besar dan megah.
.
Punya 3 cabang.
.
Sudah berdiri selama 33 tahun.
.
Bahkan kapitasi BPJS nya terbesar… bukan di kotanya, tapi di Indonesia.
.
Siang itu, Mas Bejo diundang ke Klinik tersebut untuk berbicara mengenai strategi digital marketing.
.
Langsung dipertemukan dengan tim digital marketingnya.
.
Anak-anak muda yang penuh semangat belajar.
.
Ternyata, klinik tersebut baru saja kehilangan akun IGnya.
.
Padahal akun tersebut sudah punya banyak follower. Hilang begitu saja. Walhasil strategi yg selama ini dibangun kacau balau.
.
Karena strateginya hanya mengandalkan branding tidak terukur secara sales.
.
Hanya terukur dgn membesarkan follower/subscriber/viewer di platform sosmed.
.
Mas Bejo menyampaikan bahwa akun sosial media kita itu bukan milik kita.
.
Kita cuman numpang saja di platform itu.
.
Setiap saat penyedia platform bisa saja “mengusir” kita tanpa sebab. Sudah banyak kejadian.
.
Akun dengan follower ratusan ribu tiba2 hilang, suspended, restrict, blocked atau apalah namanya itu.
.
If we are using it for free, then we are the product for them.
.
They use us…they use our data, our behaviour, our digital history.
.
They can ditch us anytime they want.
.
Like we ditch our useless product, without a blink of an eye.
.
Sehingga akun sosial media itu bukan aset yg dimiliki.
.
Tapi cuman aset numpang saja.
.
***
.
Nah trus gimana dong solusinya?
.
Bagaimana caranya calon klien/kustomer bisa tahu kita tanpa membesar lewat branding di sosial media?
.
Sebenarnya kita tidak perlu diketahui oleh semua orang.
.
Kita hanya perlu diketahui oleh orang-orang yang butuh jasa/produk kita.
.
Kita hanya perlu ditemukan oleh orang yg mencari jasa/produk kita.
.
Tidak perlu semua orang. Hanya yg sedang butuh dan sedang mencari.
.
Caranya?
.
Wah kalau dibahas di sini, nanti tiba2 akun saya yg di blok 😀
Lebih aman kita bahas offline aja, sambil ngopi2…
Nanti saya ajak Mas Bejo jg biar dia ikut nimbrung 😉
.
Salam, Awan.
Supir merangkap tukang ceritanya Mas Bejo
No comments